ZAMAN BERSALIN,
MORALITAS SEMAKIN “TERDEGRDASI”
Daya pikir manusia abad millennium kini telah
terdoktrin oleh arus-arus kabarat-baratan Tak hayal jikalau seperti ini mungkin
akan bagaimana mestinya manusia diabad berikutnya. Semua ingin dicap sebagai “jawara”
tentunya didalam bidang yang tidak semestinya. Mungkin gejolak inilah yang kini
merasuki generasi kawula muda, terutama para pelajar yang seharusnya bisa
diandalkan sebagai generasi pengemban cita-cita moyang kita.
Kini disiang hari hampir tak ada lagi kegiatan
permainan anak-anak yang semestinya dienyam oleh seusia adik-adik kita, mereka
kini lebih suka bermain dengan menggunakan gadet
terbaru yang konon katanya produk tren
masa kini. Tak hanya itu kegiatan remaja kini berotasi dan berganti bergerak
dimalam hari, kegiatan kumpul-kumpul mereka jadikan sebagai landasan untuk
beralasan agar diperbolehkan keluar rumah oleh kedua orang tua mereka tercinta.
Lalu apa saja yang mereka lakukan saat berkumpul dimalam hari?,
Bedasarkan realita dan sepengetahuan
yang saya miliki, para remaja yang akrab dengan dunia malam hari, telah bisa
mencekik leher botol, tak ada rasa
ragu diantara mereka untuk menenggak minuman yang sepantasnya belum bisa mereka
konsumsi. Jelas semua itu berawal dari keluar larut malam dan mulai mencoba
menghisap beberapa batang rokok dan didorong oleh pergaulan yang salah asuhan.
Tak hanya sampai disitu, Zaman kini telah bersalin kezaman Suzuki dan Yamaha
hampir disetiap kantung saku sebelah kanan para remaja terdapat kunci kontak kuda
besi yang siap mengantar mereka kegerbang terdekat menuju degradasi moral
lainnya.
Sineaspun
bisa kita jadikan tersangka terhadap merosotnya moralitas para remaja kita,
TV.Swasta kini berlomba-lomba menyajikan program yang notabene menyajikan
kehidupan yang begitu diangan-angankan para remaja, mulai dari kegiatan
berganti-ganti pacar, hingga sineas yang bekiblat
ke korea.
Segala
sesuatu seperti diatas memang tak bisa kita kambing hitamkan begitu saja,
sejatinya para remaja kini membutuhkan tuntunan yang bisa mereka jadikan
sebagai panutan, bukan tontonan yang mereka jadikan dan tanamkan kedalam pola
prilaku mereka. Selayaknya kita bergandengan tangan dan berbondong-bondong
saling memberikan pitutur yang baik bagi kawula muda kini.
Indonesia
Indonesia
24 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar